Ulasan Makanan: Mie Goreng Keju Pedas Richeese

Halo, semua. Kembali lagi di Blog Tulisint. Hari ini aku cobain mie goreng keluaran Richeese. Dulu waktu kecil, aku tau wafer Richeese Nabati. Belinya lebih dari 1 saking enaknya hehehe. Tahun 2019 ada Richeese Factory dengan menu best seller ayam goreng berlevel-level. Di usia segini, ketemu versi mie gorengnya. Tanpa basa-basi, yuk kita makan.

Photo by admin.


Mulai dari kemasan. Warna merah menyala, emot 3 cabe rawit, dan tampilan mie yang menggugah, aku tertarik untuk ambil di rak. Sebagai orang yang noob soal dunia perpedesan, aku nekad coba. Level 3? Not bad, I guess. ^^"

Photo by Admin


Bukan free piring ya wkwkwk. Dapet bubuk keju dan chili oil. Waktu nunggu air mendidih, aku tuang condiment. Saking gabutnya, nyeruput sisa minyak. Ada pedes dikit. Maybe itu yang buat mie jadi pedes (ya jelas namanya chili oil). Setelah menunggu, akhirnya mie jadi.

Penampakan Richeese Keju Pedas. Photo by Admin.

Porsinya cukup banget buat 1 orang. Warna merahnya gak terlalu menyala. Rasa kejunya artificial. Dari aroma, lumayan kuat bau keju. Tapi waktu aku makan, rasa kejunya sedikit. Awalnya terasa, lama-lama pudar.

Udah 3x suap (kecil), mulai terasa panas di mulut. Ternyata, yang bikin pedes itu bubuk kejunya. That's why don't judge the cover by its book (haters bilang kalimatnya kebalek). Kalo chili oil hidup, bisa bilang "Ah fitnah aja lu!" Untung dikit, jadi aku bisa abisin. Tapi buat cabe lovers, Richeese pelit beri mie dan bandingin dengan kompetitor yang udah berjaya bertahun". "Ah yang bener aja, rugi dong!"

Endingnya aku minum air banyak. Seperti kata Jaz, pedesnya tuh "dari mulut, ku buatku jatuh, jatuh terus, turun ke perut."

Rating: 7/10

Kira-kira, mau coba apa lagi ya?

Comments