G-Journal: Merenung

 

Photo by Jakob Owens   


Pernah nggak memikirkan: "Kenapa aku ada di sini?" Banyak yang kamu lalui tapi seringkali diremehkan orang lain.

"Gitu doang kok diratapi."

"Kan ada yang lebih menderita."

"Ingat kalimat di buku: 'Hati senang, semua senang.'"

Dan perkataan lainnya yang menunjukkan seolah-olah mereka paham apa yang sebenarnya kita hadapi selama ini.


Photo by Jakob Owens


Ada banyak hal yang harus diselesaikan. Sementara, energimu terkuras. Mereka mau cepat selesai, semua yang mereka dambakan harus terwujud.

 

Belum lagi menguatkan diri sendiri. Mereka tidak peduli seberapa lama kamu berusaha atau sebanyak apa kesabaran yang kamu gunakan. Selalu berada di posisi salah. Tidak ada yang bersedia menemanimu karena kesibukan.

 

Photo by Annie Spratt

 

Tapi, kamu masih bingung kenapa harus kamu yang mengalah, mengalah, dan mengalah. Kamu yang harus minta maaf. Sementara, mereka masih bebas berekspresi sesuka hati. 

 

Apa minta maaf kamu hanya tiket untuk memaklumi perbuatan mereka? Sedangkan, kamu (mau tidak mau) memulihkan sendirian sekaligus berlagak "Aku baik-baik saja kok."

"Ngapain diungkit? Berarti kamu kurang forgive."

"Off baperan."

"Biasa lah. Kan mereka emang gitu. Maklumin aja."


Photo by Jon Tyson

Baik lah.... Tidak bisa berkata-kata lagi. Sungguh...kalian benar. Benar sekali. Kamu yang dianggap memulai pertama kali. 

 

Pada akhirnya, kamu yang disalahkan. Salah lagi. Mereka lupakan semua bentuk pertolongan dan sisi memahamimu ke mereka. Seakan-akan, kamu salah dari hari pertama kamu dan mereka bertemu.





*Semoga yang mengalami seperti di atas mendapatkan kebahagiaan yang bisa dirasakan seutuhnya oleh diri sendiri.

Comments