Ada yang baru di bulan ini. Aku memutuskan untuk membuat postingan #AkuNetral. Untuk mengetahui tentang tagar tersebut bisa dilihat di sini.
![]() |
www.instagram.com/tulisint |
Kampanye ini untuk kalian yang berjuang di tengah ramainya kicauan mereka. Aku paham, itu tidak mudah untuk dibiarkan begitu saja. Namanya manusia mana ada yang mau diomongkan segala aspek hidup tanpa kenal ruang dan waktu.
Seringkali kita mendengar awalan ini:
"Eh, katanya temenku dia ...."
"Denger-denger dia lagi ...."
"Katanya sih dia ...."
"Jangan bilang siapa-siapa. Dia ...."
Aku yakin yang benci itu 1/4 dari orang sekitar. Mereka gunakan kemampuan berbicara untuk menyebarluaskan sepotong adegan seseorang. Makanya, pembenci terlihat begitu banyak.
Belum sampai sana. Berikut kata-kata yang membuat orang lain percaya kalau mereka "mengenal" seseorang:
"Aku tinggal satu atap sama dia. Emang dia tuh ...."
"Sempet sekelas sih. Dia ...."
Berada di lokasi yang sama belum tentu mengenal lebih lanjut. Kenalan saja tidak, apalagi ngobrol sehari-hari. Sayangnya, itu menjadi kesempatan bagi mereka untuk meyakinkan orang lain bahwa mereka 100% memahami seseorang. Unik tapi nyata.
Untuk apa benci pada orang yang tidak pernah kita kenal? Cukup mereka saja.
Tidak berharap tinggi sampai menjulang langit. Terapkan pesan di postingan begitu melegakan.
![]() |
www.instagram.com/tulisint |
Comments
Post a Comment