G-Journal: 15 Januari


Halo. Selamat pagi. Aku lagi jaga toko di balik kassa. Aku sebut “Kassa” karena memang itu sebutannya. Haha. Aku lagi nulis di komputer. Tuts keyboard di sini kaku sehingga aku agak kesulitan untuk mengetik.

Photo by Dries Augustyns 

 

Tapi nggak apa-apa. Nggak hanya andalkan komputer. Aku tetap nulis di buku kok. Hehehe

Photo by Mike Tinnion

 

Aku lagi pemanasan jari (aku bingung sebutnya apa). Sama seperti olahraga fisik (basket, sepak bola, bulu tangkis, dan jenis olahraga popular lainnya), jari-jemari ini perlu direnggangkan. Tidak serta merta langsung jos menulis di blog atau lainnya. Waktu yang dibutuhkan selama sesi pemanasan ini sesuai keperluan masing-masing. Biasanya, aku butuh waktu minimal 5 menit untuk memastikan kalau jari-jari tanganku leluasa mengetik. Selain itu, pemanasan jari dapat meminimalisir typo atau salah ketik.

 

Photo by Chase Chappell

Contoh tulisan di atas merupakan hasil dari pemanasan jari. Kalian dapat melakukannya di aplikasi yang tersedia, seperti: Microsoft Word dan Notepad. Aku lebih memilh Microsoft Word karena ada pengaturan, terutama jenis kertas dan font. Terkait font, aku lebih suka Verdana karena ukurannya pas (mudah dibaca). Namun, tugas pada umumnya paling sering menggunakan Times New Roman. Entah siapa yang pertama kali mencetuskan ide Times New Roman menjadi pilihan utama untuk berbagai macam keperluan dalam mengetik.

 

Photo by Pedro Santos

Tak cuma itu, aku berlatih memahami letak setiap alfabet di keyboard. Dulu, aku pernah ikut tes menghafal letak huruf saat pelajaran TIK (kurang tau apa masih ada mapel tersebut). Waktu itu, aku kewalahan. Mudah lupa gitu. Hehe. Sejak saat itu, aku belajar lebih keras supaya bisa mengetik tanpa lihat keyboard. Untuk sekarang, lumayan bisa. Terus berlatih. Hehe.

Comments