RC Episode III

Halo. Gimana perasaannya hari ini?

Hampir seharian mendung di sini. Suhunya lebih dingin sekarang daripada hari-hari sebelumnya. 

Aku mau pergi ke rumah teman besok. Kenapa aku panggil "teman"? Dia masih inget aku. Jadi terhura. :") Nggak nyangka. Siap-siap bawa camilan.


*Ganti topik. Hilangkan dahaga sebentar.*

Mari bicara tentang hidup. Terlalu luas? Aku persempit jadi "pembenci". Kita semua pernah dibenci dan jadi pembenci. Pasti ada lebih dari 1 orang yang benci tiap kita berada di lingkup masyarakat. Meskipun berlaku sopan pun, masih ada yang nggak suka kehadiran kita. Aksinya macem-macem, beberapa di antaranya:

- Mereka suka cari cela dengan jelasin semua kekurangan kita.

- Buat cerita seolah-olah kita yang pertama kali mulai pertengkaran. Padahal mereka pemicunya.

- Nggak punya perasaan bersalah sama sekali. 

- Merasa lebih baik dari kita. 

- Ngaku tau segala hal tentang hidup kita.

Aku sering bergumul di tengah mereka kegirangan. Pembenci itu nggak kenal jarak. Mereka selalu ada. Satu hal yang diuji itu kesabaran.

Kadang, kesabaranku naik-turun. Aku bisa kalem aja selama mereka berulah. Jujur, aku lebih sering diem walau telinga (mau nggak mau) nerima perkataan yang sumbang dan perbuatan yang nggak terduga. Di sisi lain, aku bisa marah karna mereka melakukannya berulang-ulang. Giliran dimarahin, mereka anggep aku "pemarah" atau "pendendam". Didiemin ganggu, marah malah ngelunjak. :))

Aku marah kalo udah di titik puncak. Masih ada saringan di pikiran. Tanpa itu, suara dari batin keluar semua. Tenang, aku masih bisa mikir cara keluarin kata yang dapat diterima mereka. Meskipun kebenciannya udah mengakar erat, aku terus berusaha untuk lontarkan kalimat yang netral. Apa yang aku bicarakan itu secuil dari suara batin. Sebenernya, suara yang jauh di lubuk hati lebih kejam dari ucapan. Nggak melulu kejam tiap hari kok. :") 

Dengan adanya pengalaman yang tentunya nggak mengenakkan itu, aku terus belajar untuk bersabar hadapin mereka.


*Baiklah. Mari pindah ke topik berikutnya.*

Punya pengalaman yang greget? Contoh nyatanya kaya gini:


 

Comments